kala semburat sinar memancar di ufuk timur
ku tetapkan hati dalam satu tujuan
melewati hari yang diselemuti kabut ini
dengan senyuman yg mengembang di kedua pipiku
keputusasaan memang sempat menghampiriku
rasa enggan mengingat hari dimana aku dilahirkan
selalu setia menemani hariku
menjadi virus dalam pikiranku
tiada lagi ku bisa bernafas
sebelum hari itu terlewati
tiada lagi ku bisa berpura2 tersenyum
seperti yang setiap hari ku lakukan
ya, hari itu. Memang beban buatku
rasa benci dan tak sabar menanti datangnya hari itu bercampur menjadi satu
kini hari itu telah datang
aku hanya bisa pasrah, percaya pada takdir akan apa yang telah di gariskan-Nya untukku
tiada terasa olehku
sinar hangat sang senja mulai menyapa batinku
ketikaku tersadar, aku telah berhasil melewati hari ini
berhasil dengan kesempurnaan
karena kado yang terindah untukku telah ku miliki
saat aku bisa memberi
saat aku bisa tersenyum tanpa kepalsuan
saat aku bisa bersama dengan orang2 yang menyayangiku
saat aku bisa melihat mereka tersenyum
saat aku bersama orang2 yang ku sayang
dan saat mereka mengingat hari ku terlahir dimuka bumi ini
Tuhan,
terima kasih untuk anugrah yang begitu indah
Engkau jadikan kehidupanku di hari lebih bermakna
terima kasih untuk semuanya
terima kasih untuk kado terindah yang telah kalian berikan
aku tak perlu sutra yang mahal
atau pun berlian yg berkilauan
yang kuingin hanyalah dengan kalian tetap menjadi sahabatku
_YEP_
Dikala pilu menjelma cahaya keabadian
Posted on Monday, February 7, 2011
by Butterfly Snow Diaries
0 komentar Filed Under: Puisiku | Continue>>>
Subscribe to:
Posts (Atom)