Kesalahan yang tak boleh terulang

Posted on Wednesday, January 20, 2010 by Butterfly Snow Diaries

Bel pulang sekolah berdentang sangat panjang.Saat inilah yang amat dinantikan kami para pelajar.Mereka segera berhamburan keluar.Hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya,aku pulang bersama teman-teman sekelasku.Canda tawa memenuhi perjalanan kami.Sesaat tawa canda kami berhenti,ketika temanku,Putri mengutarakan perasaannya padaku.Perasaan bencinya pada teman sekelas kami,Dini.Aku hanya bisa jadi pendengar setianya dan mengiyakan setiap perkataannya hingga kami berpisah dipersimpangan jalan.

Hari itu hari senin,jadwalku piket membersihkan kelas.Aku sangat enggan melaksanakan tugasku,karena sudah menjadi kewajibanku dengan berat hati aku lakukan juga.Putri satu regu piket denganku,ketika ia datang segera ku suruh dia menggantikan tugasku.Karena kesal dengannya,secara tak sengaja ku uraikan semua yang ia ceritakan kepadaku kemarin dihadapan teman-temanku.Seketika itu juga, pertengkaran terjadi.Aku mendapat pembelaan dari temanku Dini.Sehingga terjadi perang mulut antara Dini dan Putri.Perang mulut itu berlangsung hingga berminggu-minggu.

Entah,bagaimana caraku meminta maaf pada putri? Tapi hubungan kami yang sempat renggang sepertinya tak pernah terjadi.Bahkan aku dan dia,serta temanku,Finka sering melakukan semua hal bersama-sama.Semua yang dilakukan bersama-sama terasa lebih mudah dan indah.

Persahabatan kami terus berlangsung hingga kami duduk di bangku SMP.Baru sebulan merasakan masa-masa pertama di SMP,Putri jatuh sakit.Hampir sebulan ia tak masuk sekolah.Tak ada yang tau secara pasti,penyakit apa yang diderita Putri?

Aku dan Finka berencana menjenguk Putri.Tak mungkin datang dengan tangan kosong.Kami pun berpikir keras agar mendapatkan dana yang akan digunakan untuk meringankan beban keluarga teman kami.Kami pun meminta sumbangan seikhlasnya dari teman sekelas kami di waktu duduk di bangku Sekolah Dasar.Dana yang terkumpul tak seberapa.Bahkan tak cukup untuk menyewa mobil yang akan kami gunakan ke rumah Putri.Beruntung keluarga yang mengurus Putri selama ini berbaik hati pada kami.Kami pun mendapat tumpangan ke sana.

Senang bisa berjumpa dengannya,kembai tertawa bersama.Tapi rasa iba tetap menyelubungi hatiku dan Finka.Aku dan Finka berusaha untuk menyembunyikan kesedihan kami.Aku tak ingin melihat air mata di raut wajahnya yang manis.Dahulu ia terlihat sangat gemuk,tapi penyakit tsb telah menggerogoti tubuhnya.

Sungguh tak ku sangka,pertemuan itu menjadi pertemuan terakhir aku dengan dirinya.November 2005 atau tepat seminggu setelah lebaran,ia pergi meninggalkan kami semua.Kembali ke pangkuan Allah S.W.T.Meninggalkan luka yang tak khan pernah terobati.

Batin teriris terasa menyiksa,mengingat kata maaf yang belum sempat terucap.Dengan lirih ku berbisik "Maafkan kesalahan yang pernah ku lakukan.Aku memang temanmu yang tak berguna.Khan selalu ku jaga cerita persahabatan kita sampai akhir hayat ku nanti.Aku akan selalu mendo'akanmu disini.Agar dirimu di terima di sisinya,Allah S.W.T.Selamat jalan teman!!"


(ini cerita hanya untuk mengenang kehadirannya,maaf kalo memakai nama asli,, _YEP_)

0 Responses to "Kesalahan yang tak boleh terulang":